Kamis, 23 Oktober 2014

BAGAIMANA MELAKUKAN PENGEREMAN YANG BENAR

Sudah banyak contoh kejadian kecelakaan yang menyalahkan fungsi rem, dikatakan “REM BLONG!”, padahal sebenarnya rem bekerja dalam kondisi sangat baik, namun cara kita nge-REM yang salah, membuat kendaraan tidak dapat berhenti bahkan tidak dapat dikendalikan.
Semua sepakat, bahwa fungsi Rem pada kendaraan (mobil, motor, sepeda, becak, bajaj, dsb) adalah untuk memperlambat dan memberhentikan kendaraan. Perangkat rem menjadi demikian penting dalam semua kendaraan. Namun ternyata rem bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya apabila kita tidak benar pengoperasiannya sehingga terjadi kecelakaan. Bahkan pembalap kelas dunia pun mengakui bahwa nge-REM adalah hal yang sulit dalam mengemudi, dan perlu latihan khusus. Membuat agar berhenti atau memperlambat kendaraannya yang sedang berjalan sangat kencang dengan aman dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain.

GRIP RODA SANGAT PENTING

Pijakan dan daya cengkram roda/ban terhadap jalan/aspal sangat penting. Dengan adanya grip atau dengan kata lain ban menapak sempurna dengan jalan/aspal maka kendaraan dapat dikendalikan dengan baik. Sebaliknya, apabila jalan licin atau ban kondisi tidak bagus sehingga mengurangi daya cengkram terhadap jalan/aspal, membuat kendaraan sulit dikendalikan atau tergelincir atau sering disebut “Selip”.
Pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian ban mengunci hingga diam/berhenti berputar akibat dari kita menginjak penuh pedal rem, hal ini membuat hilangnya grip/daya cengkram ban terhadap jalan/aspal. Sekalipun kita membelokkan setir dengan maksud menghindar dari tabrakan akan tidak berarti apa-apa, sebab kendaraan tetap akan melaju lurus kedepan akibat hilangnya grip tadi.
Untuk itu kita perlu tetap menjaga agar ban semaksimal mungkin mendapatkan grip terhadap jalan/aspal. Caranya: pada saat kita injak pedal rem dan ban terdengar berdecit mengunci, segera kendurkan injakan pedal rem untuk mendapatkan kembali grip, kemudian ulangi injak pedal rem hingga kendaraan berhenti tanpa terjadi selip.

TEKNOLOGI ABS (Anti-lock Braking System)

Teknologi Rem pada kendaraan pun terus dikembangkan hingga mempermudah pengemudi mengoperasikannya dan dapat tetap konsentrasi penuh untuk menghindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan terjadi (saat kondisi panik/rem mendadak).
Setiap roda dipasang sensor dan pulser untuk dikontrol oleh komputer ABS (Control module). Dan perangkat rem pada setiap roda juga dikontrol oleh komputer ABS.

Saat terjadi pengereman, ketika ban terdeteksi tidak berputar atau selip, maka komputer akan membuat perangkat rem pada ban tersebut membuka agar ban kembali berputar untuk mendapatkan grip, dan proses rem dilanjutkan.

Proses ini cukup cepat, sehingga terasa seperti pulsar/getaran yang dapat dirasakan pada pedal rem saat kita menginjak pedal tersebut. Keras atau halusnya pulsar/getaran pada pedal berbeda tiap mobil, berkaitan dengan teknologi dan kualitas ABS yang digunakan. Biasanya mobil mahal akan semakin tidak terasa getaran/pulsarnya.

Untuk kendaraan yang belum menggunakan teknologi ABS, lebih sulit untuk menghindari kecelakaan apabila teknik pengereman tidak benar.

BELAJAR nge-REM YUK…

Kendaraan kita belum dilengkapi teknologi ABS? Yuk kita sama-sama belajar bagaimana mengoperasikan Rem dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.

1. INJAK PENUH?

Cara pengereman ini paling sering dilakukan, dan umumnya karena berpikir bahwa REM adalah untuk membuat kendaraan berhenti, jadi perlu diinjak sekeras-kerasnya saat rem mendadak agar dapat berhenti. HINDARI CARA SEPERTI INI !!!
Cara pengereman mendadak dengan menginjak penuh pedal rem, umumnya membuat ban mengunci sehingga ban kehilangan grip, kendaraan akan terus meluncur dan sangat sulit untuk dikendalikan. INI SANGAT BERBAHAYA! BERLATIH UNTUK TIDAK MELAKUKANNYA !!!
2. PULSE BRAKING
Supaya ban mendapatkan grip saat melakukan rem mendadak, kita dapat melakukannya dengan menginjak-lepas-injak-lepas-injak-lepas pedal rem sedalam-dalamnya dengan cepat. Sebenarnya ini mirip yang dilakukan oleh teknologi ABS.

Dengan teknik Pulse ini jarak pengereman kendaraan menjadi lebih pendek, dan kendaraan dapat sambil dikendalikan arahnya. Jadi saat melakukan Pulse Braking ini, kita dapat membelokkan kendaraan untuk menghindar dari tabrakan dengan yang di depan kita.

3. THRESHOLD
Cara ini mirip seperti nomor 1, tetapi pedal ditekan hingga hampir habis (titik kritis) sesaat sebelum ban terkunci, terus ditekan hingga kendaraan benar-benar berhenti.
Ternyata cara ini dapat memperpendek jarak pengereman, lebih pendek dari cara Pulse Braking di atas. Namun cara ini memerlukan latihan agar dapat benar-benar mengenali karakter dari rem kendaraan tersebut. Setiap kendaraan memiliki karakter perangkat rem yang berbeda-beda.
4. DENGAN ABS
Untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi ABS, maka cara pengereman yang benar adalah saat melakukan Rem mendadak, injaklah penuh pedal rem secara cepat dan kuat, tetap tahan pedal tersebut hingga kendaraan berhenti.
Akan terasa pulsar/getaran pada pedal, itu normal, dan menandakan fungsi ABS sedang bekerja mengatur pengereman di tiap roda.
Yang sering terjadi, banyak orang yang malah melepas injakan pedal rem tersebut dikarenakan kaget ada getaran pada pedal rem tersebut, sehingga kecelakaan pun terjadi karena kendaraan akhirnya terus meluncur.
Catatan:
Kita perlu meluangkan waktu untuk berlatih mengenal karakter kendaraan yang kita gunakan. Cari area kosong yang cukup luas untuk berlatih nge-REM yang benar hingga kita benar-benar mengenal karakter kendaraan tersebut. Berapa jarak pengereman efektif dari kendaraan tersebut. Dengan mengenal karakter kendaraan, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat berkendara. Tidak memaksakan diri diluar batas kemampuan kendaraan tersebut.

Teknik Threshold juga dapat diterapkan pada kendaraan dengan rem ABS. Jika dilakukan dengan baik, jarak pengeremannya dengan teknik threshold dapat lebih pendek dibanding dengan ABS.

Perhatikan juga kendaraan di belakang kita saat akan melakukan pengereman mendadak, usahakan untuk dapat menghindar dari tabrakan beruntun.

Jika memungkinkan, ikuti kursus/pelatihan berkendara aman (Defensive Driving Course), untuk mendapatkan teori dan praktek yang lebih mendalam.



Senin, 13 Desember 2010

SLS AMG Roadster

Mercedes-Benz terus mengembangkan segmentasi mobil supernya, SLS AMG. Kalau sebelumnya Mercedes-benz sudah membuat gempar dunia dengan kehadiran SLS AMG berpintu gullwing, sebentar lagi malah akan ada versi roadster-nya.


Bos AMG, Ola Kallenius telah mengumumkan kalau Mercedes-Benz SLS AMG Roadster akan didebutkan di Frankfut Motor Show tahun depan. Bahkan pria yang memimpin divisi performa Mercedes-Benz ini memuji SLS AMG Roadster sebagai peluncuran model baru terbesar di tahun 2011.

Di balik kap mesin panjangnya akan tetap tersimpan mesin AMG berkapasitas 6,208 cc, berkonfigurasi V8. Mau tau tenaganya? SLS AMG Roadster bisa memproduksi tenaga sebesar 563 hp dan torsinya 650 Nm. Sementara SLS AMG standar, tenaganya 571 Hp dan torsi 650 NM.

Akselarasi 0-100 km/jam bisa ditempuh SLS AMG Roadster ini dalam waktu hanya 4 detik. Sedang kecepatan maksimalnya mencapai 309 km/jam. Sementara SLS AMG standar, hanya butuh 3,8 detik untuk jarak yang sama, dan kecepatan maksimalnya 317 km/jam.
Sedikit perbedaan performa ini tentunya dikarenakan safety pengemudinya. Versi roadster dipastikan tanpa atap berbahan metal yang keras. Akan sangat berbahaya bagi pengemudinya bila terjadi kecelakaan.


Perbedaan paling mencolok lainnya tentu tidak adanya pintu model gullwing pada SLS AMG Roadster ini, dan diyakini, digusurnya pintu model gullwing justru bakal menjadi selling point dari SLS AMG Roadster.



Mercedez Benz G300 CDI

Ada sosok yang mencolok kala mengikuti sesi Mercedes-Benz Driving Experience (MBDE) pada Minggu (8/8) lalu di sirkut Sentul, Jabar.

Yaitu figur gagah sebuah kendaraan segala medan legendaris, Mercedes-Benz G class namun berlabel G300 CDI. Menariknya pada unit ini di antara lansiran Mercy terbaru lainnya yang rata-rata sudah punya desain aerodinamis, yaitu tahun produksinya terbilang baru, 2010.

Lebih antusias ketika mengetahui bahwa unit yang dimaksud adalah military version dengan berbagai kelengkapannya. Beruntung OTOMOTIF mendapat kesempatan langsung merasakan impresi mengemudinya di seputaran area pabrik Mercedes Benz di desa Wanaherang, Gunung Putri, Jabar. Melihat wujud fisiknya, tak beda jauh dengan tampilan mobil serupa tipe 280G yang telah lama beredar di tanah air.

Tak ada yang menyangka bahwa mobil ini adalah produksi 2010. Tetapi, menilik perlengkapan ‘tempur’ yang diusung, bisa dipastikan penggemar jip dan kendaraan 4x4 bisa dengan jeli membedakannya. Kelengkapan yang paling mencolok tentunya snorkel yang jamak dipakai kendaraan off-road.

Lalu di kap mesin mobil berwarna obsidiant black ini punya permukaan bagian tengah yang rangkanya telah direinforced dan dilabur scratch resistant coating antilicin. Sehingga memungkinkan untuk diduduki orang dewasa bahkan berdiri di atasnya untuk keperluan khusus.

Memasuki kabin, unit yang hanya diproduksi versi long wheel base berkode bodi W461 ini nyaris tidak ada beda dengan versi pendahulunya. Cenderung kalem dengan adanya tambahan berbagai instrumen dan konfigurasi jok 2+2. Begitu pun keempat joknya yang masih menerapkan penyetelan posisi secara manual.

Merasakan performa mesin diesel V6 kapasitas 2.987 cc berkode OM642 yang sudah dilengkapi turbocharger intercooled terasa halus di sepanjang trek singkat. Transmisi 5 percepatan otomatis berkode W5A580 yang diusung, perpindahan giginya juga berlangsung mulus dengan bantuan opsi touchshift.

Memang belum dicoba di medan tidak rata yang sebenarnya, namun klaimnya dapat menghasilkan torsi maksimum 400 Nm pada 2.600 rpm. Penggerak roda juga sudah menerapkan all wheel I-drive 4x4 permanen dengan dua percepatan transfer case yang mampu mengunci hingga 100%.

Namun ketika dicoba segelintir peserta di trek bukit buatan non permanen saat event MBDE lalu di Sentul, terbukti cukup andal menaiki maupun menuruni tanjakan yang cukup curam.

Dengan fitur dan kelengkapan yang dimilikinya, tidak serta merta seri G-Professional ini hanya diperuntukkan bagi militer. Namun dapat digunakan untuk berbagai kalangan dengan pemakaian di segala kondisi yang tidak memungkinkan sekalipun. Wajar saja dengan ketangguhan seperti ini, G300 CDI telah dipercaya beberapa satuan militer di berbagai negara dan organisasi kemanusiaan dunia.

Dari keterangan yang diperoleh dari pihak PT. Mercedes Benz Indonesia, seri Gelandewagen ini masuk dalam kategori niche market. Dimana estimasi penjualannya kurang lebih 20 unit per tahunnya. Mau tau harganya? Untuk spek seperti ini bisa ditebus di nominal Rp 1,599 milliar masih, dalam kondisi off the road. Wow!

Senin, 21 Juli 2008

SUZUKI SX CROSSROAD RP 10 JUTA LEBIH MURAH


Bila SX4 CKD telah diluncurkan beberapa bulan lalu, pada saat IIMS Juli ini varian terendahnya resmi diluncurkan. Mengusung label Crossroad, kendaraan berkapasitas 1.500 cc DOHC 16 valve VVT (Variable Valve Timing) ini bakal alami beberapa perubahan specdown. Perbedaan paling menyolok pada bagian over fender yang dipensiunkan. Selain itu, tampak fog lamp juga tidak ada seperti pada versi Jepang.

Melihat aura dandanan ala Metro Style ini, PT Indomobil Niaga International (IMNI), ATPM Suzuki, mencoba ambil 'kasta' di atas pasar Swift dengan rival Toyota Yaris dan New Aveo. Aroma kabin yang terlihat perubahan paling signifikan ada pada in car entertainment. Lingkar kemudi yang biasa pada versi CBU ada steering switch control ternyata dihilangkan. Alhasil, kondisi serupa juga terlihat pada head unit yang diganti dengan model single DIN MP3/WMA. Menurut Bebin Djuana, brand manager II IMNI menyebut kalau perkiraan harga kurang Rp 10 juta dari versi SX4. Bila Varian SX4 M/T dijual Rp 155,7 juta (On the road), maka bisa jadi Crossroad seharga Rp 144,7 juta. Sedangkan varian A/T dijual Rp 10 juta dari manual, berarti bisa mencapai angka Rp 155,7 juta.

MITSUBISHI LANCER EX 2.0 GT





Versi Lancer EX memiliki basis sama dengan Evo, hanya menggunakan penggerak roda depan. Ada beberapa penyesuaian lain untuk pasar tanah air, namun soal dapur pacu berkapasitas 2.000 cc sama dengan Evolution X.

Konsep GEMA (Global Engine Manufacturing Alliance), merupakan 'mesin dunia' yang dikembangkan beberapa pabrikan, seperti Chrysler, Mitsubishi dan Hyundai. Mitsubishi menggunakan seri 4B1 (untuk 4B10 dan 4B11) sebagai penerus generasi 4G6 (seperti mesin legendaris, 4G63).

Mesin 4B11 yang digunakan Lancer ini, merupakan mesin Mitsubishi pertama yang menerapkan teknologi MIVEC pada katup inlet maupun exhaust. Sudah menggunakan timing chain, sehingga lebih hemat soal perawatan dibanding belt, kemudian beberapa bagian menggunakan bahan plastik, seperti intake manifold serta blok mesin aluminium sehingga bobotnya ringan.

Begitu memasuki kabin, memang kesan minimalis tetap terlihat. Seperti dasbor yang tak terlalu banyak aksen, selain panel audio dan AC. Tetapi, jika melihat panel instrumen, ada beberapa informasi di antara panel spidometer dan takometernya. Seperti Multi Information Display, seperti posisi persneling, keterangan volume oli mesin serta isi tangki bahan bakar termasuk konsumsi dan jarak tempuh berbanding isi dalam tangki bahan bakar.

Saat kendaraan bergerak maju, ada dua opsi soal pengoperasian persneling. Bisa taruh pada posisi D, juga bisa dilakukan dengan paddle shift di belakang setir. Tarikan berlangsung dengan perpindahan halus namun terasa bertenaga.

Ada hal yang mencirikan hal sporty lainnya pada mobil ini. Ruang sepatbor degan pelek 18 inci pun masih terlihat luas. Wah, masih bisa dipakang pelek hingga 20 inci nih! Tampak Mitsubishi ingin mengembalikan image mobil kencangnya lagi di tanah air.
Tentu jika didukung aftersales service yang baik dengan harga sparepart terjangkau, bukan tidak mungkin Lancer ini digandrungi lagi. Mobil ini rencananya dilego dengan bandrol 290 jutaan

Jumat, 13 Juni 2008

UNTUK OLI, WASPADA KALAU LEWAT SEBULAN

Oli merupakan salah satu media pelumasan di mesin dan transmisi. Tanpa oli, jeroan mesin dan transmisi bisa amburadul. Namun ketika mobil lebih banyak ngendon di rumah, apa yang harus dilakukan dan terjadi pada oli ini?
"Kalau jarak diamnya masih dekat, seperti satu minggu tidak ada masalah. Beda kalau diam sudah mencapai di atas satu bulan," ungkap Wisnu Widijoko, High Safety Environment (HSE) manager, PT Petronas Niaga Indonesia (PNI).
Kalau kondisi itu terjadi, oli akan turun semua ke bak penampungan ketika mesin benar-benar tidak running. Namun dengan turunnya oli ke ruang penampungan tak lantas komponen tak ada pelumasannya. Meski, secara teori, tetap ada pelumasan karena ketika komponen tersebut terkena oli, terbentuklah lapisan film pada komponen tersebut. "Jadi tak perlu dikhawatirkan. Namun ketika proses start awal lagi, sebaiknya tunggu beberapa saat, kira-kira 5 menit supaya oli dapat melumasi semua komponen baru mobil dijalankan," tambah Ade Syarif Maulana, Technical Service Executive di perusahaan yang sama.
Perlakuan untuk transmisi relatif sama, bahkan untuk gearbox ini benar-benar tak perlu khawatir. Pasalnya walaupun oli turun semua, masih merendam sebagian komponen yang ada. Sama halnya untuk transmisi otomatis. "Yang perlu diperhatikan adalah rentang waktu penggantian olinya. Harus benar-benar patuh pada aturan yang telah dibuat oleh pabrikan," ungkap Adi Widiyanggodo, kepala bengkel Toyota Kalimalang.

SUZUKI SIAPKAN SUV DAN SEDAN MEWAH

PT. Indomobil Niaga International (IMNI), ATPM mobil Suzuki tak berhenti dengan Swift, Grand Vitara, SX4 dan Neo Baleno. Untuk mengangkat derajat Suzuki di IMNI sedang mempersiapkan kembali dua mobil kelas atasnya. Yakni SUV dan sedan. "Kita akan memasukkan juga sedan 2.000 cc-an dan SUV 300 cc-an,” ungkap Soebronto Laras, president dorector IMNI.
Suzuki ingin naik kelas, begitu kiranya harapan IMNI di tanah air. Kalau sebelumnya, image Suzuki itu angkot (angkutan perkotaan) lambat laun mulai hilang berkat hadirnya beberapa produk globalnya.
Buktinya sudah mulai nampak. Sejak munculnya Swift (2005) lalu Grand Vitara, SX4, APV, Karimun Estilo, SX4 dan Neo Baleno, citra Suzuki di Indonesia mulai terangkat. Bahkan, rencana lain
Suzuki dalam waktu dekat adalah menghadirkan generasi kedua XL-7 yang dulu pernah hadir di Indonesia. Mobil yang debutnya muncul di New York International Motor Show 2006 ini bakal bermain di segmen full size SUV tujuh penumpang di atas Grand Vitara. XL-7 baru ini dibekali mesin DOHC V6 berkapasitas 3.600 cc. Dapur pacunya itu sanggup menyemburkan tenaga sebesar 252 hp (@ 6.500 rpm) dan torsi 317,1 Nm (@ 2.300 rpm).
Sementara untuk sedan 2.000 cc ke atas yang disebut-sebut Soebronto di atas, masih samar-samar. Pasalnya di jajaran line-up Suzuki di dunia, hanya punya beberapa model sedan bermesin 2.000 cc. Itupun hanya dikeluarkan di benua Amerika. Tepatnya, Suzuki Forenza yang hingga kini masih dipasarkan.
Forenza sebenarnya bukan produk baru, lahir pada 2004. Namun tahun ini, kembali dikeluarkan versi 2008-nya khusus di pasar Amerika. Kalau melihat sejarahnya, sedan ini adalah produk rebadge dari Daewoo Lacetti yang dibuat oleh GM Daewoo.
Sedangkan Lacetti juga menjadi basis dari produk-produk seperti Chevrolet Optra, Chevrolet Nubira, Holden Viva dan sedan lainnya. Forenza mengusung mesin E-TEC II 4 silinder 2.000 cc buatan Holden.